Jumat, 29 Juni 2012

LAPORAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM PEMBUATAN LARUTAN KI DAN LARUTAN NACL DOSEN PENGAMPU Dra.Hj.HRA.MULYANI,M.T.A OLEH NAMA : HARMOKO NPM : 09321205 PRODI : BIOLOGI C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2010 I. Topik :Pembuatan larutan KI dan pembuatan larutan Nacl II. Hari/tgl :Rabu,27 Oktober 2010 III. Tujuan :Mengetahui cara pembuatan larutan KI dan larutan Nacl IV. Dasar teori Wirjosoemarto ( 2000) Menyatakan bahwa larutan merupakan campuran homogeny dari dua macam zat atau lebih. Dalam berbagai percobaan kimia sering digunakan larutan baku yang terdiri atas larutan baku primer dan sekunder. Larutan baku primer adalah larutan yang dijadikan acuan untuk penetapan konsentrasi larutan lain. Larutan baku sekunder adalah larutan yang konsentrasinya distandarisasi terhadap larutan baku primer. Mulyono (2006) Menyataan bahwa zat padat untuk menghasilkan larutan sering digunakan dalam keseharian. Caranya sejumlah zat padat dihilangkan volume pelarut dimasukkan sejumlah zat padat biasanya diikuti pengadukan. Pembuatan larutan zat padat sebagai pereaksi umum atau perkhusus tidaklah sederhana pereaksi itu untuk tujuan analisa kuantitatif atau tujuan lain. Sedangkan teknik pengenceran pada umumnya asam anorganik berupa cairan pekat. Zat cair organic umumnya bersifat mudah menguap dan terbakar. Annisanfushie (2008) Menyatakan bahwa larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas cairan atau padatan. larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil salute relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. V. Alat dan bahan a. Alat - Gelas ukur 100 ml 1 buah - Gelas kimia 100 ml 2 buah - Spatula 2 buah - Neraca ohause 1 buah - Botol 2 buah - Corong 2 buah b. Bahan - Kalium iodida(KI) 4,15 gr - Natrium klorida (Nacl) 1,46 gr - Aquades 100 ml VI. Cara kerja A. Untuk kalium iodide (KI) 1. Menimbang 4,5 gr KI menggunakan neraca ohause. 2. Mengukur 50 ml aquades menggunakan gelas ukur menggunakan gelas ukur 100 ml. 3. Memasukkan 50 ml aquades ke dalam gelas kimia. 1. Memasukkan sedikit demi sedikit KI ke dalam gelas kimia sambil di aduk. 2. Setelah dingin menyimpan larutan ke dalam botol dan member label. B. Untuk kalium klrorida (Nacl) 1. Menimbang 1,46 gr Nacl menggunakan neraca ohause. 2. Mengukur 50 ml aquades menggunakan gelas ukur 100 ml. 3. Memasukkan 50 ml aquades ke dalam gelas kimia. 4. Memasukkan sedikit demi sedikit Nacl ke dalam gelas kimia sambil di aduk. 5. Setelah dingin,menyimpan larutan ke dalam botol dan member label. VII. Data hasil pengamatan NO Reaksi Sebelum direaksikan Setelah direaksikan 1 KI+Nacl KI Berwarna putih padat,tidak berbau. Nacl Berwarna putih dan tidak berbau. Larutan KI yang dilarutkan dengan aquades,setelah diaduk terjadi reaksi yaitu larutan menjadi dingin. Begitu juga pada Nacl. VIII. Deskripsi Data a. Pembuatan Larutan KI Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa,pada percobaan pertama KI sebelum direaksikan berbentuk padat dan berwarna putih,dan pada aquades berbentuk cair dan berwarna bening (tidak berbau). Setelah direaksikan oleh KI dan direaksikan menggunakan aquades,setelah di aduk KI mudah terlarut dan menjadi bening(tidak berbau). b. Pembuatan Larutan Nacl Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa,pada percobaan kedua Nacl sebelum direaksikan berbentuk padat dan berwarna putih,dan pada aquades berbentuk cair dan berwarna bening(tidak berbau). Setelah direaksikan oleh Nacl dan direaksikan oleh aquades,kemudian diaduk,setelah di aduk Nacl mudah terlarut dan menghasilkan warna yang bening dan tidak berbau. IX. Analisis Data a. Menghitung volume asam yang akan di diencerkan dilarutan yang akan dibuat. Untuk kalium Iodida (KI) 0,5 Diket : M KI = 0,5 M Aquades = 50 ml = 0,05 l Mr kI = 166 Dit : gr……..????? Jawab: m =n/v 0,5 =n/0,05 n =0,025 n =gr/mr 0,025 =gr/166 gr =4,15 gram b. Untuk Nacl 0,05 Diket : M Nacl =0,5 m Aquades =50ml =0,05l Mr Nacl =58,5 Dit : gr……..????? Jawab: m =n/v O,5 =n/0,05 n =0,025 n =gr/mr 0,025 =gr/58,5 Gr =1,46 X. Pembahasan Pada pembuatan larutan KI dan larutan Nacl,menggunakan aquades sebagai zat pelarut. Aquades yang digunakan sebanyak 50 ml pada setiap pengenceran larutan. Aquades merupakan pelarut universal sehingga banyak digunakan sebagai pelarut. Zat terlarut dalam percobaan ini adalah KI dan Nacl sedangkan zat pelautnya adalah aquades. Aquades merupakan zat cair yang tidak berbau dan dapat digunakan sebagai pelarut,untuk dapat melarutka KI dan Nacl. Menurut kesetimbangan air merupakan elekiliy yang sangat lemah,karena sebagian molekul air tereonisasi menurut reaksi H2O(Aq) H+(aq) + OH-(Aq), oleh karena itu jumlah molekul air yang teronisasi sangat sedikit. Pada pembuatan larutan pertama pada Kalium Iodida (KI) yang dilarutkan menggunakan aquades menghasilka larutan yang berwarna putih,setelah diaduk. Prosedur kerja pada Kalium Iodida (KI). 1. Menimbang 4,15 gr KI mengunakan neraca ohause. 2. Mengukur 50 ml aquades menggunakan gelas ukur 100 ml. 3. Memasukkan 50 ml aquades kedalam gelas kimia. 4. Memasukkan sedikit demi sedikit KI kedalam gelas kimia sambil diaduk. 5. Setelah dingin menyimpan larutan kedalam botol dan member label. Asam klorida adalah larutan aquatic dari gas hydrogen ,ini merupakan asam kuat. Senyawa ini digunakan secara luas oleh industri, cara menentukan larutan ini yaitu dengan cara menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan larutan,dan menghitung volume asam yang akan diencerkan,membuat prosedur kerja dan melakukan percobaan. Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita,suatu sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik yang disebut larutan. Komponen pada larutan terdiri dari dua jenis yaitu pelarut dan terlaru. Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak. Larutan terbentuk melalui pencamouran dua atau lebih zat murni yang molekulnya beriteraksi langsung dalam sejumlah kecil solute. Prosedur kerja pada Natrium Klorida(Nacl). 1. Menimbang1,46 gr Nacl menggukan neraca ohause. 2. Mengukur 50ml aquades mengunakan gelas ukur 100ml 3. Memasukkan 50ml aquades kedalam gelas kimia. 4. Memasukkan sedikit demi sedikit Nacl kedalam gelas kimia sambil di aduk. 5. Setelah dingin menyimpan larutan kedalam botol dan member table. XI. Kesimpulan Dari data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut pada percobaan ini adalah KI dan Nacl sedangkan zat pelarutnya adalah aquades. XII. DAFTAR PUSTAKA Annisafushie.2008.http://annisafushie.wordpress.com/2088/10/29/74 Mulyono.2006. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara Wirjosoemarto,koesmadji. 2000. Teknik Laboratorium. Universitas Indonesia

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM "MIKROTOM"



LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK LABORATORIUM


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknik Labolatorium




                                                                       





DISUSUN OLEH :
Nama  : Harmoko
NPM   : 09321205
Prodi   : BIOLOGI C

]


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011/2012



I.             TOPIK           :     Pembuatan sayatan dengan menggunakan Hand Mikrotom.
II.          Hari/tanggal   : Rabu, 5 Januari 2011.
III.       Tujuan           : Untuk mengetahui pembuatan sayatan dengan menggunakan Hand Mikotom.
IV.       Dasar Teori    :
Anonimus (2010) menyatakan bahwa : “Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology”.
Mohammad (1993: 85) menyatakan bahwa : “Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis untuk pemeriksaan Mikroskopis. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology”.
Parjatmo (1993: 58) menyatakan bahwa:Mikrotom adalah suatu alat berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan secara hati-hati. Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide”.
Pujawati (2002: 75) menyatakan bahwa: Mikrotom adalah Instrumen Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat untuk membuat bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat mekanis yang digunakan untuk memotong spesimen biologi menjadi bagian tipis transparan untuk pemeriksaan mikroskopis. Mikrotom menggunakan baja, kaca atau berlian pisau tergantung pada spesimen yang sedang diiris dan ketebalan yang diinginkan dari bagian yang dipotong.

V.          Alat dan Bahan   :
a.      Alat              :
-          Hand Mikrotom
-          Laptop
-          Silet
-          Kaca preparat
b.      Bahan          :
-          Manihot utilisima (singkong)
-          Daun Rhoe discolor
-          Zea mays (jagung)
VI.       Cara Kerja          :
-          Menyiapkan alat dan bahan,
-          Membuat sayatan dengan menggunakan mikrotom,
-          Mengamati sayatan dengan menggunakan mikroskop digital
-          Mengambil gambar sayatan dengan laptop,
-          Membuat gambar pada laporan sementara.
-          Meminta ACC pada asdos.



VII.    Data hasil pengamatan            :
No
Nama preparat
Gambar
1
Zea mays (jagung)




2
Manihot utilisima (singkong)
                                                    




3
Rhoe discolor





VIII. Deskripsi  Data             :
Berdasarkan data hasil pengamatan pada preparat pertama yaitu Zea mays (jagung) memiliki bagian-bagian yang berupa foem, sel pengiring, trakea, trakeida, parenkim, dan sklerenkim. Pada pengamatan kedua yaitu Manihot utilisima (singkong) memiliki bagian-bagian yang berupa dinding sel, ruang antar sel, ruang sel. Dan pada pengamatan ketiga yaitu Rhoe discolor memiliki bagian-bagian yang berupa sitoplasma, klorofil, dinding sel.
IX.       Pembahasan                 :
Berdasarkan data hasil pengamatan bahwa penggunaan alat mikrotom digunakan untuk mengamati daun Rhoe discolor memiliki bagian-bagian yang berupa sitoplasma, klorofil, dinding sel., Manihot utilisima (singkong) memiliki bagian-bagian yang berupa dinding sel, ruang antar sel, ruang sel, Zea mays (jagung) memiliki bagian-bagian yang berupa foem, sel pengiring, trakea, trakeida, parenkim, dan sklerenkim. Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi.
Beberapa penggunaan mikrotom:
  • Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi dan dibekukan atau dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm biasanya diiris dengan pisau baja.
  • Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan pembenaman dalam resin seperti Araldine(R), bagian-bagian diiris dengan pisau gelas atau pisau intan ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.


Mikrotom tangan





Mikrotom tangan merupakan mikrotom dengan bentuk paling sederhana. Alat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah untuk membuat sayatan spesimen yang tipis sekali (kurang lebih 20), supaya dapat dilihat di bawah mikroskop. Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.
Alat ini terbuat dari logam berbentuk seperti klos benang yang berongga di tengah. Di dalam rongga terdapat sebuah ulir yang bagian atasnya rata dan bagian bawahnya melekat atau bersatu dengan dasar alat itu. Bila dasar alat itu diputar dari kiri atau ke kanan, maka bidang ulir bagian atas yang rata itu akan bergerak ke atas atau ke bawah dengan interval 20 tiap putaran. Rongga tersebut adalah tempat untuk meletakkan benda yang akan disayat tipis, biasanya dibalut lilin atau gabus. Meja pemanasan/hot plate, suatu meja yang dapat diberisuhu lebih tinggi dari pada suhu kamar karena adanya aliran listrik atau lampu spritus. Berguna untuk penghangatan perekatan gelas benda.
 
 
 
 
 
Secara umum, suatu mikrotom memilki bagian-bagian terpenting sebagai berikut:
 
1.      Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat di bagian kanan atas badan mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan ketebalan sayatan yang diinginkan.
2.      Pisau mikrotom, merupaka komponen yang bisa menentukan kualitas sayatan.
3.      Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat.
4.      Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.

Jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar mikrotom dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a.             Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat menyayat, blok jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara pisau melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan pita sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.
b.            Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat menyayat dapat menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok untuk pembuatan preperat sayatan serial.
Perkembangan alat mikrotom memang sangat pesat, terbukti dengan banyaknya jenis mikrotom yang beredar di pasaran. Berbagai tipe mikrotom modern bermunculan dengan spesifikasi yang masing-masing berbeda. Seperti yang terlihat dari tulisan yang dibuat oleh Walter Esigner Direktur pemasaran dan sales internasional untuk Leica Mikrosistem di Nusloch, Jerman, menceritakan tentang perubahan transformasi di lingkungan laboratorium histopatologi modern. Di dalam essay nya yang berjudul ‘Motorised Microtomes Liberate Histotechnologist’, pada saat ini terdapat berbagai jenis mikrotom modern yang diproduksi sesuai permintaan pasar, diantaranya adalah tipe RM 215, RM 2155, RM 2145, DSC 1, RM. Jenis mikrotom yang paling umum digunakan adalah:
1.      Mikrotom Putar baik untuk sayatan parafin dan teknik kriostat,
2.      Mikrotom geser, baik untuk sayatan nitroselulase atau palstik,
3.      Mikrotom klinis beku, digunakan di laboratorium klinis untuk keperluan diagnosis yang bersifat segera,
4.      Mikrotom sayatan ultra tipis, digunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan kurang dari 1 milimikron,
5.      Mikrotom base sledge, digunakan untuk menyayat jaringan yang sangat besar seperti otak,
6.      Mikrotom faust, menghasilakn ketipisan maksimal 254 milimikron,
7.      Mikrotom Smith dan farguhur, digunakan untuk menyayat jaringan segar yang tidak difiksasi.
Perawatan Mikrotom
Mikrotom sebaiknya ditutup dengan plastik, atau dimasukkan ke kotaknya jika tidak sedang digunakan. Jangan memindahkan mikrotom dengan cara memegang bagian yang dapat bergerak, karena dapat menggangu akurasinya. Sebelum dan sesudah digunakan, sebaiknya mikrotom dibersihkan dari serpihan parafin dengan cara melap dengan kain lap yang telah dibasahi dengan xilol. Mikrotom harus selalu diminyaki untuk mencegah keausan dan kemacetan.
Pisau Mikrotom
Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna adalah pisau yang digunakan untuk menyayat. Oleh karena itu, untuk dapat bekerja optimal.

a.       Tipe dan struktur pisau mikrotom pabrikan yang sama dengan pabrikan mikrotom.
Berdasarkan struktur sisi pemotong pisau, maka dikenal tiga tipe pisau mikrotom, yaitu:
1.      Pisau plane-edge (simple wedge razor), biasanya digunakan untuk sayatan beku dan blok parafin.
2.      Pisau konkaf (flat- or half- ground razor), biasanya digunakan untuk sayatan blok celoidin dan plastik.
3.      Pisau bikonkaf (hollow-ground razor), sering digunakan untuk menyayat blok parafin.
b.      Perawatan pisau mikrotom Pisau mikrotom harus selalu dibersihkan setelah selesai dipakai, karena jika tidak maka akan meninbulkan korosi. Membersihkan pisau dengan kertas atau kain pembersih lensa yang dibasahi xilen kemudian dilap dengan bahan pembersih yang sama. Pisau harus ditajamkan sesering mungkin. Ada dua tekhnik dalam hal menajamkan pisau mikrotom, yaitu mengikir (honing) dan mengasah (stropping). Mengikir lebih diarahkan kepada menghilangkan gerigi atau sompelan kasar dan dalam yang terdapat pada mata pisau. Sedangkan tahap mengasah diarahkan untuk menghilangkan gerigi yang lebih halus pada mata pisau sehingga pisau memiliki kemampuan mengiris yang lebih baik dan sempurna.
Penggunaan Mikrotom
·         Beberapa penggunaan mikrotom :
1.      Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi dan dibekukan atau dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm biasanya diiris dengan pisau baja.
2.      Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan pembenaman dalam resin seperti Araldine , bagian-bagian diiris dengan pisau gelas atau pisau intan ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.
Alat ini terbuat dari logam berbentuk seperti klos benang yang berongga di tengah. Di dalam rongga terdapat sebuah ulir yang bagian atasnya rata dan bagian bawahnya melekat atau bersatu dengan dasar alat itu. Bila dasar alat itu diputar dari kiri atau ke kanan, maka bidang ulir bagian atas yang rata itu akan bergerak ke atas atau ke bawah dengan interval 20 tiap putaran. Rongga tersebut adalah tempat untuk meletakkan benda yang akan disayat tipis, biasanya dibalut lilin atau gabus.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Gambar Mikroskop digital yang bisa tersambung dengan komputer



 







Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
·         Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
·         Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Pembesaran

\ {Vm} =  \frac { t.sn }{f_1.f_2}Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:


Sifat bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
X.          Kesimpulan                   :
Berdasarkan data hasil pengamatan bahwa Mikrotom tangan merupakan mikrotom dengan bentuk paling sederhana. Alat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah untuk membuat sayatan spesimen yang tipis sekali (kurang lebih 20), supaya dapat dilihat di bawah mikroskop. Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.
Jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar mikrotom dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a.       Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat menyayat, blok jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara pisau melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan pita sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.
b.      Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat menyayat dapat menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok untuk pembuatan preperat sayatan serial.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
  • Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
  • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
XI.       Daftar Pustaka             :
Annonimus.2010. Mikrotom. (online) http://www.bookofjoe.com. Diakses pada hari         jum’at, 7 Januari 2011. Pukul 13.00 WIB.

Mohammad, Nasir.1993. Penuntun Praktikum Biologi umum. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Parjatmo, W. 1993. Panduan Keterampilan Kerja laboratorium. Bandung: ITB.

Pujawati, E D. 2002. Petunjuk Praktikum Mikroteknik Tumbuhan. Lampung : Universitas Lambung Mangkurat.
















TUGAS MANDIRI

TEKNIK LABORATORIUM


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknik Labolatorium





                                                                       





DISUSUN OLEH :
Nama  : Harmoko
NPM   : 09321205
Prodi   : BIOLOGI C

]


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011/2012



I.             TOPIK           :     Pembuatan sayatan dengan menggunakan Hand Mikrotom.
II.          Hari/tanggal   : Rabu, 5 Januari 2011.
III.       Tujuan           : Untuk mengetahui pembuatan sayatan dengan menggunakan Hand Mikotom.
IV.       Dasar Teori    :
Anonimus (2010) menyatakan bahwa : “Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology”.
Mohammad (1993: 85) menyatakan bahwa : “Mikrotom adalah alat untuk memotong irisan tipis untuk pemeriksaan Mikroskopis. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology”.
Parjatmo (1993: 58) menyatakan bahwa:Mikrotom adalah suatu alat berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan secara hati-hati. Alat ini digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide”.
Pujawati (2002: 75) menyatakan bahwa: Mikrotom adalah Instrumen Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat untuk membuat bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat mekanis yang digunakan untuk memotong spesimen biologi menjadi bagian tipis transparan untuk pemeriksaan mikroskopis. Mikrotom menggunakan baja, kaca atau berlian pisau tergantung pada spesimen yang sedang diiris dan ketebalan yang diinginkan dari bagian yang dipotong.

V.          Alat dan Bahan   :
a.      Alat              :
-          Hand Mikrotom
-          Laptop
-          Silet
-          Kaca preparat
b.      Bahan          :
-          Manihot utilisima (singkong)
-          Daun Rhoe discolor
-          Zea mays (jagung)
VI.       Cara Kerja          :
-          Menyiapkan alat dan bahan,
-          Membuat sayatan dengan menggunakan mikrotom,
-          Mengamati sayatan dengan menggunakan mikroskop digital
-          Mengambil gambar sayatan dengan laptop,
-          Membuat gambar pada laporan sementara.
-          Meminta ACC pada asdos.



VII.    Data hasil pengamatan            :
No
Nama preparat
Gambar
1
Zea mays (jagung)




2
Manihot utilisima (singkong)
                                                    




3
Rhoe discolor





VIII. Deskripsi  Data             :
Berdasarkan data hasil pengamatan pada preparat pertama yaitu Zea mays (jagung) memiliki bagian-bagian yang berupa foem, sel pengiring, trakea, trakeida, parenkim, dan sklerenkim. Pada pengamatan kedua yaitu Manihot utilisima (singkong) memiliki bagian-bagian yang berupa dinding sel, ruang antar sel, ruang sel. Dan pada pengamatan ketiga yaitu Rhoe discolor memiliki bagian-bagian yang berupa sitoplasma, klorofil, dinding sel.
IX.       Pembahasan                 :
Berdasarkan data hasil pengamatan bahwa penggunaan alat mikrotom digunakan untuk mengamati daun Rhoe discolor memiliki bagian-bagian yang berupa sitoplasma, klorofil, dinding sel., Manihot utilisima (singkong) memiliki bagian-bagian yang berupa dinding sel, ruang antar sel, ruang sel, Zea mays (jagung) memiliki bagian-bagian yang berupa foem, sel pengiring, trakea, trakeida, parenkim, dan sklerenkim. Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi.
Beberapa penggunaan mikrotom:
  • Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi dan dibekukan atau dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm biasanya diiris dengan pisau baja.
  • Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan pembenaman dalam resin seperti Araldine(R), bagian-bagian diiris dengan pisau gelas atau pisau intan ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.


Mikrotom tangan





Mikrotom tangan merupakan mikrotom dengan bentuk paling sederhana. Alat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah untuk membuat sayatan spesimen yang tipis sekali (kurang lebih 20), supaya dapat dilihat di bawah mikroskop. Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.
Alat ini terbuat dari logam berbentuk seperti klos benang yang berongga di tengah. Di dalam rongga terdapat sebuah ulir yang bagian atasnya rata dan bagian bawahnya melekat atau bersatu dengan dasar alat itu. Bila dasar alat itu diputar dari kiri atau ke kanan, maka bidang ulir bagian atas yang rata itu akan bergerak ke atas atau ke bawah dengan interval 20 tiap putaran. Rongga tersebut adalah tempat untuk meletakkan benda yang akan disayat tipis, biasanya dibalut lilin atau gabus. Meja pemanasan/hot plate, suatu meja yang dapat diberisuhu lebih tinggi dari pada suhu kamar karena adanya aliran listrik atau lampu spritus. Berguna untuk penghangatan perekatan gelas benda.
 
 
 
 
 
Secara umum, suatu mikrotom memilki bagian-bagian terpenting sebagai berikut:
 
1.      Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat di bagian kanan atas badan mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan ketebalan sayatan yang diinginkan.
2.      Pisau mikrotom, merupaka komponen yang bisa menentukan kualitas sayatan.
3.      Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat.
4.      Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.

Jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar mikrotom dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a.             Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat menyayat, blok jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara pisau melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan pita sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.
b.            Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat menyayat dapat menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok untuk pembuatan preperat sayatan serial.
Perkembangan alat mikrotom memang sangat pesat, terbukti dengan banyaknya jenis mikrotom yang beredar di pasaran. Berbagai tipe mikrotom modern bermunculan dengan spesifikasi yang masing-masing berbeda. Seperti yang terlihat dari tulisan yang dibuat oleh Walter Esigner Direktur pemasaran dan sales internasional untuk Leica Mikrosistem di Nusloch, Jerman, menceritakan tentang perubahan transformasi di lingkungan laboratorium histopatologi modern. Di dalam essay nya yang berjudul ‘Motorised Microtomes Liberate Histotechnologist’, pada saat ini terdapat berbagai jenis mikrotom modern yang diproduksi sesuai permintaan pasar, diantaranya adalah tipe RM 215, RM 2155, RM 2145, DSC 1, RM. Jenis mikrotom yang paling umum digunakan adalah:
1.      Mikrotom Putar baik untuk sayatan parafin dan teknik kriostat,
2.      Mikrotom geser, baik untuk sayatan nitroselulase atau palstik,
3.      Mikrotom klinis beku, digunakan di laboratorium klinis untuk keperluan diagnosis yang bersifat segera,
4.      Mikrotom sayatan ultra tipis, digunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan kurang dari 1 milimikron,
5.      Mikrotom base sledge, digunakan untuk menyayat jaringan yang sangat besar seperti otak,
6.      Mikrotom faust, menghasilakn ketipisan maksimal 254 milimikron,
7.      Mikrotom Smith dan farguhur, digunakan untuk menyayat jaringan segar yang tidak difiksasi.
Perawatan Mikrotom
Mikrotom sebaiknya ditutup dengan plastik, atau dimasukkan ke kotaknya jika tidak sedang digunakan. Jangan memindahkan mikrotom dengan cara memegang bagian yang dapat bergerak, karena dapat menggangu akurasinya. Sebelum dan sesudah digunakan, sebaiknya mikrotom dibersihkan dari serpihan parafin dengan cara melap dengan kain lap yang telah dibasahi dengan xilol. Mikrotom harus selalu diminyaki untuk mencegah keausan dan kemacetan.
Pisau Mikrotom
Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna adalah pisau yang digunakan untuk menyayat. Oleh karena itu, untuk dapat bekerja optimal.

a.       Tipe dan struktur pisau mikrotom pabrikan yang sama dengan pabrikan mikrotom.
Berdasarkan struktur sisi pemotong pisau, maka dikenal tiga tipe pisau mikrotom, yaitu:
1.      Pisau plane-edge (simple wedge razor), biasanya digunakan untuk sayatan beku dan blok parafin.
2.      Pisau konkaf (flat- or half- ground razor), biasanya digunakan untuk sayatan blok celoidin dan plastik.
3.      Pisau bikonkaf (hollow-ground razor), sering digunakan untuk menyayat blok parafin.
b.      Perawatan pisau mikrotom Pisau mikrotom harus selalu dibersihkan setelah selesai dipakai, karena jika tidak maka akan meninbulkan korosi. Membersihkan pisau dengan kertas atau kain pembersih lensa yang dibasahi xilen kemudian dilap dengan bahan pembersih yang sama. Pisau harus ditajamkan sesering mungkin. Ada dua tekhnik dalam hal menajamkan pisau mikrotom, yaitu mengikir (honing) dan mengasah (stropping). Mengikir lebih diarahkan kepada menghilangkan gerigi atau sompelan kasar dan dalam yang terdapat pada mata pisau. Sedangkan tahap mengasah diarahkan untuk menghilangkan gerigi yang lebih halus pada mata pisau sehingga pisau memiliki kemampuan mengiris yang lebih baik dan sempurna.
Penggunaan Mikrotom
·         Beberapa penggunaan mikrotom :
1.      Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi dan dibekukan atau dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm biasanya diiris dengan pisau baja.
2.      Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan pembenaman dalam resin seperti Araldine , bagian-bagian diiris dengan pisau gelas atau pisau intan ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.
Alat ini terbuat dari logam berbentuk seperti klos benang yang berongga di tengah. Di dalam rongga terdapat sebuah ulir yang bagian atasnya rata dan bagian bawahnya melekat atau bersatu dengan dasar alat itu. Bila dasar alat itu diputar dari kiri atau ke kanan, maka bidang ulir bagian atas yang rata itu akan bergerak ke atas atau ke bawah dengan interval 20 tiap putaran. Rongga tersebut adalah tempat untuk meletakkan benda yang akan disayat tipis, biasanya dibalut lilin atau gabus.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.

Gambar Mikroskop digital yang bisa tersambung dengan komputer



 







Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
·         Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
·         Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.

Pembesaran

\ {Vm} =  \frac { t.sn }{f_1.f_2}Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:


Sifat bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
X.          Kesimpulan                   :
Berdasarkan data hasil pengamatan bahwa Mikrotom tangan merupakan mikrotom dengan bentuk paling sederhana. Alat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah untuk membuat sayatan spesimen yang tipis sekali (kurang lebih 20), supaya dapat dilihat di bawah mikroskop. Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.
Jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar mikrotom dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a.       Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat menyayat, blok jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara pisau melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan pita sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.
b.      Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat menyayat dapat menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok untuk pembuatan preperat sayatan serial.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
  • Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
  • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
XI.       Daftar Pustaka             :
Annonimus.2010. Mikrotom. (online) http://www.bookofjoe.com. Diakses pada hari         jum’at, 7 Januari 2011. Pukul 13.00 WIB.

Mohammad, Nasir.1993. Penuntun Praktikum Biologi umum. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Parjatmo, W. 1993. Panduan Keterampilan Kerja laboratorium. Bandung: ITB.

Pujawati, E D. 2002. Petunjuk Praktikum Mikroteknik Tumbuhan. Lampung : Universitas Lambung Mangkurat.