LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK LABORATORIUM
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Teknik Labolatorium
DISUSUN OLEH :
Nama : Harmoko
NPM : 09321205
Prodi : BIOLOGI C
]
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011/2012
I.
TOPIK :
Pembuatan sayatan dengan menggunakan
Hand Mikrotom.
II.
Hari/tanggal :
Rabu, 5 Januari 2011.
III.
Tujuan :
Untuk mengetahui pembuatan sayatan dengan menggunakan Hand Mikotom.
IV.
Dasar Teori :
Anonimus (2010) menyatakan bahwa : “Mikrotom
adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis
untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan
digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam
histology”.
Mohammad (1993: 85) menyatakan bahwa : “Mikrotom
adalah alat untuk memotong irisan tipis untuk pemeriksaan Mikroskopis. Beberapa
mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan
jaringan hewan atau tumbuhan dalam histology”.
Parjatmo
(1993: 58) menyatakan bahwa: “Mikrotom adalah suatu alat
berpresisi tinggi sehingga harus diperlakukan secara hati-hati. Alat ini
digunakan untuk menyayat jaringan sebelum ditempelkan ke atas permukaan slide”.
Pujawati
(2002: 75) menyatakan bahwa: Mikrotom adalah Instrumen
Ilmiah yang memotong iris tipis sesuatu untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat
untuk membuat bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskopis. Alat
mekanis yang digunakan untuk memotong spesimen biologi menjadi bagian tipis
transparan untuk pemeriksaan mikroskopis. Mikrotom menggunakan baja, kaca atau
berlian pisau tergantung pada spesimen yang sedang diiris dan ketebalan yang
diinginkan dari bagian yang dipotong.
V.
Alat dan Bahan :
a.
Alat :
-
Hand Mikrotom
-
Laptop
-
Silet
-
Kaca
preparat
b.
Bahan :
-
Manihot utilisima (singkong)
-
Daun Rhoe discolor
-
Zea mays (jagung)
VI.
Cara Kerja :
-
Menyiapkan
alat dan bahan,
-
Membuat
sayatan dengan menggunakan mikrotom,
-
Mengamati
sayatan dengan menggunakan mikroskop digital
-
Mengambil
gambar sayatan dengan laptop,
-
Membuat
gambar pada laporan sementara.
-
Meminta
ACC pada asdos.
VII.
Data hasil pengamatan :
No
|
Nama preparat
|
Gambar
|
1
|
Zea mays (jagung)
|
|
2
|
Manihot utilisima (singkong)
|
|
3
|
Rhoe discolor
|
|
VIII. Deskripsi Data :
Berdasarkan data hasil pengamatan
pada preparat pertama yaitu Zea mays
(jagung) memiliki bagian-bagian yang berupa foem, sel pengiring, trakea,
trakeida, parenkim, dan sklerenkim. Pada pengamatan kedua yaitu Manihot utilisima (singkong) memiliki
bagian-bagian yang berupa dinding sel, ruang antar sel, ruang sel. Dan pada
pengamatan ketiga yaitu Rhoe discolor
memiliki bagian-bagian yang berupa sitoplasma, klorofil, dinding sel.
IX.
Pembahasan :
Berdasarkan data hasil pengamatan
bahwa penggunaan alat mikrotom digunakan untuk mengamati daun Rhoe discolor memiliki bagian-bagian
yang berupa sitoplasma, klorofil, dinding sel., Manihot utilisima (singkong) memiliki bagian-bagian yang berupa
dinding sel, ruang antar sel, ruang sel,
Zea mays (jagung) memiliki bagian-bagian yang berupa foem, sel pengiring,
trakea, trakeida, parenkim, dan sklerenkim.
Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian
yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan
pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau
tumbuhan dalam histologi.
Beberapa penggunaan mikrotom:
- Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi dan dibekukan atau dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm biasanya diiris dengan pisau baja.
- Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan pembenaman dalam resin seperti Araldine(R), bagian-bagian diiris dengan pisau gelas atau pisau intan ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.
Mikrotom tangan
Mikrotom tangan merupakan mikrotom dengan bentuk paling sederhana.
Alat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah untuk membuat sayatan spesimen
yang tipis sekali (kurang lebih 20), supaya dapat dilihat di bawah mikroskop.
Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.
Alat ini terbuat dari logam berbentuk seperti klos
benang yang berongga di tengah. Di dalam rongga terdapat sebuah ulir yang
bagian atasnya rata dan bagian bawahnya melekat atau bersatu dengan dasar alat
itu. Bila dasar alat itu diputar dari kiri atau ke kanan, maka bidang ulir
bagian atas yang rata itu akan bergerak ke atas atau ke bawah dengan interval
20 tiap putaran. Rongga tersebut adalah tempat untuk meletakkan benda yang akan
disayat tipis, biasanya dibalut lilin atau gabus. Meja
pemanasan/hot plate, suatu meja yang dapat diberisuhu
lebih tinggi dari pada suhu kamar karena adanya aliran listrik atau lampu spritus. Berguna untuk penghangatan perekatan gelas benda.
Secara umum, suatu mikrotom memilki bagian-bagian terpenting sebagai berikut:
1. Skala pengatur ketebalan sayatan biasanya terdapat di bagian kanan atas badan mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan ketebalan sayatan yang diinginkan.
2. Pisau mikrotom, merupaka komponen yang bisa menentukan kualitas sayatan.
3. Pegangan blok jaringan, merupakan komponen yang menghubungkan mikrotom dengan blok jaringan yang hendak disayat.
4. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.
Jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar mikrotom dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :
a.
Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat
menyayat, blok jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara
pisau melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan
pita sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.
b.
Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat
menyayat dapat menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok
untuk pembuatan preperat sayatan serial.
Perkembangan
alat mikrotom memang sangat pesat, terbukti dengan banyaknya jenis mikrotom
yang beredar di pasaran. Berbagai tipe mikrotom modern bermunculan dengan
spesifikasi yang masing-masing berbeda. Seperti yang terlihat dari tulisan yang
dibuat oleh Walter Esigner Direktur pemasaran dan sales internasional untuk
Leica Mikrosistem di Nusloch, Jerman, menceritakan tentang perubahan
transformasi di lingkungan laboratorium histopatologi modern. Di dalam essay
nya yang berjudul ‘Motorised Microtomes Liberate Histotechnologist’, pada saat
ini terdapat berbagai jenis mikrotom modern yang diproduksi sesuai permintaan
pasar, diantaranya adalah tipe RM 215, RM 2155, RM 2145, DSC 1, RM. Jenis
mikrotom yang paling umum digunakan adalah:
1.
Mikrotom Putar baik untuk sayatan parafin dan teknik
kriostat,
2.
Mikrotom geser, baik untuk sayatan nitroselulase atau
palstik,
3.
Mikrotom klinis beku, digunakan di laboratorium klinis
untuk keperluan diagnosis yang bersifat segera,
4.
Mikrotom sayatan ultra tipis, digunakan untuk
menghasilkan sayatan dengan ketebalan kurang dari 1 milimikron,
5.
Mikrotom base sledge, digunakan untuk menyayat jaringan
yang sangat besar seperti otak,
6.
Mikrotom faust, menghasilakn ketipisan maksimal 254
milimikron,
7.
Mikrotom Smith dan farguhur, digunakan untuk menyayat
jaringan segar yang tidak difiksasi.
Perawatan Mikrotom
Mikrotom
sebaiknya ditutup dengan plastik, atau dimasukkan ke kotaknya jika tidak sedang
digunakan. Jangan memindahkan mikrotom dengan cara memegang bagian yang dapat
bergerak, karena dapat menggangu akurasinya. Sebelum dan sesudah digunakan,
sebaiknya mikrotom dibersihkan dari serpihan parafin dengan cara melap dengan
kain lap yang telah dibasahi dengan xilol. Mikrotom harus selalu diminyaki
untuk mencegah keausan dan kemacetan.
Pisau Mikrotom
Komponen
mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna adalah pisau
yang digunakan untuk menyayat. Oleh karena itu, untuk dapat bekerja optimal.
a.
Tipe dan struktur pisau mikrotom pabrikan yang sama
dengan pabrikan mikrotom.
Berdasarkan
struktur sisi pemotong pisau, maka dikenal tiga tipe pisau mikrotom, yaitu:
1.
Pisau plane-edge (simple wedge razor), biasanya
digunakan untuk sayatan beku dan blok parafin.
2.
Pisau konkaf (flat- or half- ground razor), biasanya
digunakan untuk sayatan blok celoidin dan plastik.
3.
Pisau bikonkaf (hollow-ground razor), sering digunakan untuk
menyayat blok parafin.
b.
Perawatan pisau mikrotom Pisau mikrotom harus selalu
dibersihkan setelah selesai dipakai, karena jika tidak maka akan meninbulkan
korosi. Membersihkan pisau dengan kertas atau kain pembersih lensa yang dibasahi
xilen kemudian dilap dengan bahan pembersih yang sama. Pisau harus ditajamkan
sesering mungkin. Ada
dua tekhnik dalam hal menajamkan pisau mikrotom, yaitu mengikir (honing) dan
mengasah (stropping). Mengikir lebih diarahkan kepada menghilangkan gerigi atau
sompelan kasar dan dalam yang terdapat pada mata pisau. Sedangkan tahap
mengasah diarahkan untuk menghilangkan gerigi yang lebih halus pada mata pisau
sehingga pisau memiliki kemampuan mengiris yang lebih baik dan sempurna.
Penggunaan Mikrotom
·
Beberapa penggunaan mikrotom :
1.
Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi
dan dibekukan atau dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm
biasanya diiris dengan pisau baja.
2.
Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan
pembenaman dalam resin seperti Araldine , bagian-bagian diiris dengan pisau
gelas atau pisau intan ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.
Alat ini terbuat dari
logam berbentuk seperti klos benang yang berongga di tengah. Di dalam rongga
terdapat sebuah ulir yang bagian atasnya rata dan bagian bawahnya melekat atau
bersatu dengan dasar alat itu. Bila dasar alat itu diputar dari kiri atau ke
kanan, maka bidang ulir bagian atas yang rata itu akan bergerak ke atas atau ke
bawah dengan interval 20 tiap putaran. Rongga tersebut adalah tempat untuk
meletakkan benda yang akan disayat tipis, biasanya dibalut lilin atau gabus.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein
= melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil,
tidak mudah terlihat oleh mata. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang
pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat
optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang
diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Gambar Mikroskop digital yang bisa
tersambung dengan komputer
Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2
lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Struktur mikroskop
Ada dua bagian utama yang
umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
·
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa
objektif, dan lensa okuler.
·
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan
lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca
objek, dan sumber cahaya.
Pembesaran
Tujuan
mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor, diantaranya
titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau
jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak
pandang mata normal(sn). Rumus:
Sifat bayangan
Baik lensa
objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis
besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang
menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop
cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan
akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A
di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.
X.
Kesimpulan :
Berdasarkan
data hasil pengamatan bahwa Mikrotom
tangan merupakan mikrotom dengan bentuk paling sederhana. Alat ini biasa
digunakan di laboratorium sekolah untuk membuat sayatan spesimen yang tipis
sekali (kurang lebih 20), supaya dapat dilihat di bawah mikroskop. Misalnya
sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.
Jenis – jenis Mikrotom Secara garis besar mikrotom dibagi menjadi dua
golongan, yaitu :
a.
Mikrotom Schantz , yaitu mikrotom dimana pada saat
menyayat, blok jaringan yang hendak disayat tetap diam di tempatnya sementara
pisau melewati blok parafin tersebut. Mikrotom ini tidak dapat menghasilkan
pita sayatan, tetapi sayatan yang dihasilkan selalu terpisah satu sama lain.
b.
Mikrotom Spencer adalah mikrotom dimana pada saat
menyayat dapat menghasilkan pita sayatan yang panjang sehingga sangat cocok
untuk pembuatan preperat sayatan serial.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi
dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun
mikroskop, yaitu:
- Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
- Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
XI.
Daftar Pustaka :
Annonimus.2010. Mikrotom.
(online) http://www.bookofjoe.com.
Diakses pada hari jum’at, 7
Januari 2011. Pukul 13.00 WIB.
Mohammad, Nasir.1993. Penuntun
Praktikum Biologi umum. Yogyakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Parjatmo, W. 1993. Panduan
Keterampilan Kerja laboratorium. Bandung: ITB.
Pujawati, E D. 2002. Petunjuk Praktikum Mikroteknik Tumbuhan. Lampung : Universitas
Lambung Mangkurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar